Kesempatan terbatas.
Liturgi 30 Juli 2020
Yeremia 18:1-6
Matius 13:47-53
Kita tentu sering mendengar Promosi dengan istilah
"beli 1 dapat 2"
"diskon hingga 50%"
"peluang kerja dengan 50 pelamar pertama"
Dan lain sebagainya.
promo ini dibuat dengan tenggang waktu tertentu dan akan berakhir pada waktu tertentu.
Promo ini dibuat sebagai kesempatan terbatas, dapat dianggap sebagai sesuatu yang menarik, menguntungkan serta tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Harus diambil, diraih kesempatan yang terbatas ini kalau tidak akan hilang bila waktunya habis.
Dan tidak jarang banyak dari kita yang tergoda dan tertarik dengan promosi promosi ini.
Sadarkah kita bahwa kehidupan kita juga merupakan kesempatan terbatas?
Ada waktu yang akan berakhir dan ketika berakhir maka hidup kita didunia ini akan lenyap.
kehidupan Ibarat sebuah lautan luas,
ada sebuah pukat yang ditebarkan kedalam lautan ini.
ada waktu sampai pukat tersebut menjadi penuh dan setelah penuh barulah ditarik orang kepantai untuk pemisahan antara ikan yang baik dan yang tidak baik.
Waktu menunggu penuh adalah kesempatan terbatas dalam kehidupan ini
Pilihan bagi kita dalam kesempatan terbatas untuk menjadi bagian yang baik atau yang tidak baik sampai penuhnya pukat yang kita tidak tahu kapan itu terjadi.
Lalu pertanyaannya apakah kita menjalankan kesempatan terbatas ini dan menjadikannya sebagai sebuah anugerah kehidupan?
Atau akankah kita membiarkan kesempatan hidup kita ini berlalu dengan sia sia?
Waktu hidup kita adalah kesempatan kita sekaligus anugerah kehidupan yang telah Tuhan berikan.
Ketika hidup kita mulai "rusak"
Maka bagaikan bejana yang siap dibentuk, Tuhan hadir menuntun dan membentuk kita kembali untuk menjadi baik dalam pandangan Tuhan.
Proses siap dibentuk ini tentunya menurut kehendak dan cara Tuhan sendiri,
Bukan cara kemauan dan keinginan kita.
Proses siap dibentuk ini ada kalanya tidak enak dan kita tidak mengerti.
Perlu ketaatan dan kesetiaan untuk siap dibentuk menjadi bejana yang indah didalam pandangan Tuhan.
Jangan kita menolaknya bahkan meninggalkanNya selama proses berlangsung hanya karena kita tidak mau dibentuk oleh Tuhan.
Namun sayangnya,
Kita kerapkali berpikir dan merasa promosi dari Tuhan tidak semenarik seperti promosi yang dunia berikan.
Kita tak mau mengikuti prosesnya,
kita lebih memilih maunya hidup dengan cara, keinginan dan kenyamanan diri sendiri saja.
kita menjadi tidak peduli lagi akan ajaran baik dan teguran yang telah Tuhan berikan dalam kesempatan hidup ini.
Perhatikanlah bagaimana kesempatan hidup yang telah Tuhan berikan kepada kita,
Jangan kita menyia-nyiakan karena kita harus mengerti bahwa hidup kita didunia adalah kesempatan terbatas yang akan berakhir.
Jangan sia siakan waktu yang tersisa karena waktu kita adalah bagian dari kehidupan kita.
"Hidup didunia adalah promosi tuk mencapai surga"
Fiat Lux
Saya sangst brrsyilur ayas kasih karunis dan anugtsh Tuhan kpd saya. Saya berusaha hidup dngy baik dan benar seturut kehemdak Tuhan dan berusaha menjadi sarana berkat bagi orang2 di sekitar saya dan saya akan srlalu ikut menyampaikan kabar sukacits buat sesama.Semoga Tuhan selalu menyertao saya selamanya.Amin
BalasHapusAmin
Hapus