Ibu oh ibu

Ibu oh ibu
Liturgi 5 Agustus 2020
Yeremia 31:1-7
Matius 15:21-28

Penderitaan seorang anak adalah penderitaan ibunya. 
Kebahagiaan seorang anak adalah kebahagiaan ibunya. 
Ini yang terlukiskan ketika dalam satu peristiwa, seorang ibu dari Kanaan yang anaknya menderita karena kerasukan setan 
datang kepada Tuhan Yesus. 

"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud,
karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Inilah seruan sang ibu,  
sampai sampai ibu ini memohon belas kasihan bagi dirinya karena apa yang terjadi dengan anaknya adalah juga merupakan bagian kehidupan dirinya dan bagian dari dirinya juga.
penderitaan anaknya menjadi penderitaan sang ibu. 
Ikatan yang erat dan menyatu yang tak pernah dapat terlepaskan oleh apapun dan siapapun juga. 

kasih ibu sepanjang hayat kepada anaknya, 
perhatian,perjuangan,pengorbanan ibu bisa dikatakan sepenuhnya untuk melihat anaknya bebas dari penderitaan dan juga bebas dari ikatan ikatan kuasa si jahat,
Untuk kebahagiaan seutuhnya sang anak,
Ibu rela berkorban waktu,tenaga dan perasaan. 
Betapa mulianya seorang ibu dalam memperjuangkan nilai nilai kehidupan bagi sianak. 
Dan Kesembuhan pun terjadi,
diberikan oleh Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus melihat kegigihan sang ibu dalam perjuangannya melewati segala rintangan dan tantangan dengan iman serta keteguhannya. 
Harapan besar untuk kesembuhan dan kebaikan anak perempuannya ini memberi peneguhan iman bagi sang ibu.
Kasih ibu kepada anaknya adalah kekuatan sang ibu yang memulihkan dan menyembuhkan bagi kehidupan anaknya. 

Ikatan kasih yang besar dan tak terpisahkan antara ibu dan anak ini juga dalam Kitab Suci dan Gereja dipakai sebagai lambang untuk mengungkapkan hubungan Allah dengan umatnya,
Umat Allah adalah anak anak Allah yang terkasih, 
Dan Belas kasih dan kerahiman Allah yang tak terbatas selalu diberikan kepada anak anakNya. 
Salah satunya dalam Yeremia 31:1-7 disebutkan Allah memberikan kasih yang kekal dan akan memulihkan umatnya,
Allah menyebut umatNya sebagai "anak dara israel" yang akan bersorak sorai krn kasih setia Allah yang melimpah.

Semoga kisah ibu Kanaan ini juga memberi inspirasi dan kekuatan bagi kita, 
Untuk tetap berjalan dan memperjuangkan cinta kasih Allah dan juga cinta kasih didalam keluarga.
Memang tidak diceritakan kisah selanjutnya setelah anak ini disembuhkan oleh Tuhan atas perjuangan sang ibu,
Karena memang bagi sang ibu juga tidaklah terlalu penting akhir kisah hidupnya seperti apa kelak bersama anaknya. 
yang terpenting saat sekarang sang ibu berjuang untuk hidup anaknya dan memberikan yang terbaik dari yang bisa dilakukannya. 
Saya membayangkan mungkin saja ketika anak ini sembuh dan tau perjuangan serta pengorbanan sang ibu, 
Ia tentu tidak akan pernah membuat ibunya sedih dan berusaha juga untuk kebahagiaan sang ibu disepanjang kehidupan si anak. 

Kita juga ditantang untuk dapat memperjuangkan dan tidak pernah menyia-nyiakan cinta kasih Allah dan juga cinta kasih ibu yang telah kita terima dalam hidup kita.
dengan cara kita masing masing,
kapanpun ,dimanapun dan dalam situasi apapun, kita semua tentunya akan berusaha menyenangkan Allah dan sang ibu selagi masih ada kesempatan. 

Dapatkah? 

Fiat Lux. 

Komentar