Sambutlah tanganku ini


Sambutlah tanganku ini. 
Liturgi 2 Agustus 2020
Yesaya 55:1-3
Roma 8:35,37-39
Matius 14:13-21

Kisah lima roti dan dua ikan, 
Siapa yang tak mengenalnya? 
Ibarat kisah yang melegenda, kisah ini sejak sekolah minggu sudah diperdengarkan. 
Tuhan Yesus memberi mukjizat,
Memberkati lima roti dan dua ikan untuk dimakan lima ribu orang laki laki belum termasuk perempuan dan anak anak sampai kenyang dan bahkan berlebihan 12 bakul penuh. 
Kisah dimasa kanak kanak yang menimbulkan kekaguman sampai sekarang.
dan biarlah kisah ini tetap diceritakan sebagai Mukjizat Tuhan melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan bagi mereka yang datang kepada Tuhan Yesus,
Karena pesan yang tersembunyi dimasa kanak kanak adalah agar sejak kecil anak anak diajak mengagumi Tuhan Yesus dan diajak tuk datang kepada Tuhan agar mereka memiliki hidup didalam Tuhan. 

Dalam Matius 14:13-21,
Mukjizat pertama kesembuhan dan yang kedua "makan kenyang",
Mereka yang datang kepada Tuhan akan hidup karena kasih setia Tuhan ada pada mereka. 
ibarat gayung bersambut, orang yang datang kepada Tuhan tidak pernah dibiarkan tergeletak,
Tidak ada siapapun atau apapun yang dapat memisahkannya dari kasih Tuhan.
Sakit penyakit, kelaparan, penindasan,kesesakan,siapapun atau apapun bahkan mautpun tidak. 
Tuhan akan melimpahkan belas kasihNya
Tuhan akan menunjukkan mukjizatNya.
Tuhan akan menyambut setiap tangan yang terangkat kepadaNya

Kisah berawal dari orang banyak yang datang dan mengikuti Tuhan Yesus, 
dari rasa kagum dan takjub mendengar berita berita tentang Tuhan Yesus, 
mereka mencari dan mendekat kepada Tuhan, 
Mengalami kehadiran Tuhan
merasakan kebersamaan Tuhan
menikmati kasih dan kuasa Tuhan didalam hidup mereka. 
Inilah mukjizat yang sesungguhnya,  
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus membawa perubahan dalam hidup setiap orang yang datang kepadaNya dan yang menuntun kepada kasih dan iman yang menghidupkan. 

menjadi pertanyaan bagi kita bersama, 
Apakah kita masih tetap kagum dan mau datang kepada Tuhan? 
Ataukah rasa kagum kita sudah beralih kepada dunia?
Kita terpikat dan terikat dengan pesona yang ada didunia dan dengan janji janji yang dunia tawarkan.
Atau rasa kagum kita kepada Tuhan mulai hilang ketika masalah datang dan mulai timbul keragu raguan akan kuasa Tuhan, 
Kita mulai mencari sesuatu atau seseorang yang dapat membuat kita kagum dan nyaman menurut hati dan kehendak kita. 

Ada Beberapa orang kagum berlebihan akan hartanya, kagum kepada titel atau gelarnya,  
kagum kepada kariernya,
atau kagum kepada seseorang,
atau kagum kepada benda benda yang "ajaib" yang dapat menyelesaikan masalahnya secara instan.
Hingga kekagumannya menjadi mamon dan mulai menduakan Tuhan bahkan melupakan Tuhan.

Perhatikanlah dan jujurlah pada diri sendiri, 
Apakah kekagumanku kepada Tuhan mulai memudar,
dan Sejauh mana kekagumanku pada dunia membuatku terikat dan menjauh dari Tuhan. 
Mungkin lirik lagu ini dapat mengingatkan kita kepada siapa saat ini kekagumanku dan siapa yang menjadi pusat hidupku.. 

Kau selalu di hatiku
Terpaut di dalam sukma
Tiada ku bimbang tiada kuragu
Akan setia janjimu
Bersemi di dalam kalbu
Penawar hati nan lara
Padamu bintang padamu bulan
Saksi yang abadi
Sambutlah tanganku ini
Belailah dengan mesra
Kasihmu hanya untukku
Hingga akhir nanti.


Sambutlah tanganku ini Tuhan, 
Belailah dengan mesra,
Fiat Lux

Komentar