"Tegurlah dengan kasih"
Liturgi 12 Agustus 2020
Yeh 9:1-7, 10:18-22
Matius 18:15-20
Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga
dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
(Kristus Yesus, Matius 18:18)
Dalam Injil hari ini, Kristus memberikan pengajaranNya kepada para murid agar para murid tetap mengupayakan dan mengedepankan karya pewartaan cinta kasih dan karya keselamatan Allah dalam hal memberi teguran terhadap sesama saudara didalam jemaat (Gereja).
meskipun bisa saja terjadi, teguran para murid tidak ditanggapi dengan baik, tidak diterima bahkan terkadang harus sampai pada tingkatan "pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai".
saya menjadi teringat bagaimana Kristus datang dan mengatakan "Aku datang bukan untuk orang benar melainkan untuk orang berdosa", ketika orang farisi bertanya mengapa Kristus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa.
Kristus dalam karya dan pelayanananNya begitu memperhatikan orang orang yang dipandang berdosa dan orang orang yang hidupnya dipandang jauh dari kasih Allah karena Kristus memandang orang orang ini sebagai domba yang hilang yang perlu dicari dan diselamatkan ,
Karena Kristus ingin menyatakan karya keselamatan bagi setiap manusia tanpa terkecuali.
Mengikuti pola dan tindakan Kristus maka tahap "pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau pemungut cukai"
secara tidak langsung mengajak kita untuk lebih lagi memperhatikan orang ini dengan tindakan nyata.
Bukan lagi dengan teguran dan nasehat namun dengan Tindakan kasih yang nyata.
Kita diajak menunjukkan lebih lagi kasih kita kepada mereka agar mereka melihat,merasakan dan menyadari bahwa kasih kita sebagai wujud kasih Allah yang nyata,
dan juga Sebagai tanda kehadiran Allah yang maha kasih dan maha pengampun.
Tidak melepaskan mereka, tetapi mengikat mereka dengan kasih.
Bahkan didalam doa dan permohonan kita bersama agar orang orang seperti ini dapat menyadari kesalahannya dan kembali kedalam kesatuan kasih persaudaraan.
Dan tentu hal ini menjadi teguran sekaligus tantangan bagi kita para pengikut Kristus yang menjadi bagian dalam jemaat Gereja.
Apakah kita telah menunjukkan kasih Allah yang nyata dalam perkumpulan jemaat terlebih kepada mereka yang telah berdosa dalam penilaian gereja dan pandangan secara umum,
atau juga bagi orang orang yang telah bersalah terhadap diri kita pribadi.
Ataukah mungkin saja kita malah justru bersikap menjauhi dan masa bodoh.
Bersikap melepaskan bahkan memusuhi mereka yang kita anggap telah bersalah dan berdosa.
Dan jelas perintah Tuhan bahwa kita semua juga bertanggung jawab didalam memelihara kasih dan persatuan dalam jemaat Gereja kita,
apa yg kita ikat dibumi akan terikat disurga dan apa yang kita lepaskan dibumi akan terlepas juga disurga.
Sanggupkah aku?
Fiat Lux
Komentar
Posting Komentar