Value of life
Liturgi 1 Agustus 2020
Yerimia 26:11-16,24
Matius 14:1-12
Lawatan Tuhan tentunya menghasilkan suatu nilai kehidupan,
Nilai nilai kebenaran yang harus menjadi prinsip kehidupan dan sejatinya juga harus diperjuangkan meski berbagai resiko dan tantangan menghadang.
Nabi Yeremia ketika mengalami lawatan Tuhan maka ia dengan taat dan setia menjalankan perintah Tuhan dan siap menghadapi tantangan yang ada.
Ia mewartakan pertobatan hidup kepada seluruh pemuka dan rakyat tanpa rasa takut dan kuatir akan penolakan yg terjadi bahkan dengan resiko kehilangan nyawa sekalipun.
Demikian juga Nabi Yohanes Pembaptis ketika dalam suatu peristiwa, ia dengan berani mengatakan kebenaran yang telah Tuhan berikan kepadanya meski dihadapannya adalah seorang raja yang berkuasa sekalipun.
dan pada akhirnya ia harus dipenjara serta mengalami kematian akibat perbuatannya ini.
Hati Mereka berdua selalu memandang kepada Tuhan dan memegang nilai kehidupan yang telah Tuhan berikan.
Kita pun juga diajak memegang nilai nilai kehidupan yang telah kita terima,
Menjadikannya sebuah prinsip kehidupan yang harus dipertahankan dan diperjuangkan dalam kehidupan ini.
Tantangan dan godaan menjadi sebuah batu ujian akan kesetiaan kita kepada Tuhan.
Tantangan dan godaan menunjukkan adanya nilai nilai sejati yang layak diperjuangkan.
Namun tidak jarang kita tidak teguh memegangnya dan kita jatuh didalam perjalanannya.
Kita melupakan nilai kebenaran sejati dalam diri kita dan tidak lagi mengarahkan hati kita kepada Tuhan.
Perhatikanlah dan jujurlah pada diri sendiri,
Beberapa kesalahan yang telahku perbuat hanya karena motivasi yang egois.
Beberapa kesalahan yang telah ditunjukan oleh orang lain tetapi ku menolaknya sebagai sebuah kesalahanku bahkan membela diri seperti para pemuka jaman Yeremia dan seperti Raja Herodes dalam keangkuhannya
ku menjadi buta akan hal hal yang terjadi didalam hatiku karena pikiranku terarah pada hal hal duniawi dan hasrat diri.
Apa nilai sejati dan kebutuhan terbesar dalam hidupku yang sedang ku perjuangkan?
Tidak ada jalan menuju perbaikan hidup ketika kita sendiri menolak dan membela diri dari kesalahan yang telah dilakukan.
Perhatikanlah dan jujurlah,
Berjuanglah dengan teguh untuk memperbaiki diri.
dan kembali kepada nilai kehidupan yang sejati yakni kehidupan bersama Tuhan dalam kebenaran dan anugerahNya.
Godaan terbesar adalah hasrat jiwa yang membutakan nilai kebenaran hidup.
Fiat Lux
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat.
Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang,
supaya kamu dapat berdoa.
(1 Petrus 4:7)(klik disini)
Komentar
Posting Komentar