Hidup yang membosankan!! FiatLux renungan

Hidup yang membosankan
Liturgi 24 September 2020
Pengkhotbah 1:2-11
Lukas 9:7-9

Segala sesuatu menjemukan, 
sehingga tak terkatakan oleh manusia; 
mata tidak kenyang melihat, 
telinga tidak puas mendengar.
(Pengkhotbah 1:8)

Membosankan!!
Mungkin kata ini seringkali kita dengar atau bahkan juga sering kita ucapkan ketika dalam beberapa waktu kita mengerjakan sesuatu hal yang sama atau setelah beberapa waktu kita telah menunggu terlalu lama. 
Sepertinya dalam waktu tersebut kita tidak dapat menemukan hal yang baru atau hal yang menyenangkan hingga waktu berlalu dengan menjemukan. 

Kodrat manusiawi kita selalu ingin hal hal yang dapat memuaskan diri sendiri,
Dan kita berusaha dengan jerih payah mendapatkannya. 
Hal yang baru, hal yang menyenangkan, 
Hal yang membuat kita merasa terpuaskan
Dan bila hal ini sudah terpenuhi, maka secara manusiawi pula seiring berjalannya waktu kita dapat menjadi bosan dan jemu lalu mulai mencari hal yang baru lagi 
yang dapat memuaskan dan menyenangkan diri kita.
Terus menerus hal ini terulang dan berulang,
Dunia terus berputar dan kehidupan terus berjalan, 
kita takkan pernah terpuaskan didalam hidup kita bila kita semua mencari kepuasan didalam dunia ini karena Mata tak kenyang melihat dan telinga tidak puas mendengar. 
Kesia siaan hidup,
Segala sesuatu adalah sia sia bila dalam jerih payah kita hanya untuk kepuasan dunia. 
Berapa banyak dari kita yang jatuh dengan keadaan yang membosankan, menjemukan. 
Kehidupan yg monoton, rutinitas,
Kehidupan keluarga atau pekerjaan yang sepanjang hari kita lalui dalam waktu yang lama. 
Lalu mulai mencari sesuatu hal yang menyenangkan diluar sana,
Mencari hal hal duniawi yang dapat mengisi kosongnya jiwa karena bosan dan jemu. 
Tanpa sadar, hati telah terpikat dengan hasrat dan nafsu untuk mencari segala sesuatu yang dapat menyenangkan dan memuaskan diri. 
Hingga Menjadi candu dalam hidup, 
Hidup untuk kenikmatan dunia
Hidup dalam kepuasan yang semu
melupakan hal hal yang seharusnya dilakukan
mengabaikan hal hal yang sebenarnya harus dijaga serta dipertahankan didalam hidup ini. Semua itu kesia siaan belaka
Sebuah usaha bagaikan menjaring angin
Sebuah jerih payah yang sia sia 
karena waktu terus berputar,  dan jiwa tak pernah terpuaskan didalam pencariannya yang semu. 

Herodes menjadi gambaran sifat manusia yang tak pernah terpuaskan karena jiwanya selalu mencari kepuasan duniawi. 
Segala upaya dilakukan meski melanggar nilai nilai kebenaran hanya untuk kepuasan dirinya.

Kitapun dapat menjadi Herodes ketika pada titik tertentu kehidupan kita merasa membosankan, menjemukan.
Kita akan mencari kekosongan jiwa ini kepada siapa? 
Kepada manusia, dunia?
ataukah kita mencarinya didalam Tuhan?
Menemukan sumber sukacita yang abadi
Atau mencari kesenangan yang sia sia. 

Mungkin kita perlu jujur dan terbuka pada diri sendiri.
Sejauh mana kita melakukannya semua ini didalam jerih payah kita sehari hari, 
Karena hidup ini bukanlah sebuah pelarian dari waktu ke waktu, yang akan berlalu dengan sia sia
Tetapi hidup adalah sebuah anugerah, sebuah perjalanan yang akan membawa kita kepada perjumpaan dengan Tuhan kita kelak. 

Fiat Lux


Apakah keinginanmu(klik video) saat ini?

Komentar