"Via Dolorosa" Renungan hidup jalan salib

Via Dolorosa
Liturgi 15 September 2020
Ibrani 5:7-9
Yohanes 19:25-27

PW SP Maria berdukacita
Maria Mater Dolorosa

Via Dolorosa adalah sebuah jalan di Kota Yerusalem Kuno. 
Jalan ini diyakini adalah jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul salib menuju Kalvari. Jalur yang berkelok-kelok dari benteng Antonia ke arah barat menuju Gereja Makam Kudus— berjarak sekitar 600 meter.
(wikipedia).

Kehadiran Sang Guru didunia ini adalah pengungkapan misteri Ilahi,
Ia menunjukkan dan memperlihatkan cara hidup sebagai manusia yang berkenan kepada Allah dan mencapai puncaknya ketika diriNya menapaki Via Dolorosa 
sebagai korban penghapus dosa dan menjadi pokok keselamatan bagi semua orang yang taat kepadaNya dan untuk menjadi jalan bagi kita semua. 

Kita sering menyebutnya sebagai jalan salib, 
Melalui jalan ini Sang Guru menunjukkan ketaatan dan kesetiaan seorang Anak manusia dari apa yang dideritaNya.
jalan Salib ini juga yang diikuti oleh Sang Bunda beserta 2 wanita lainnya dalam mengiringi Anaknya melewati penyiksaan,penderitaan serta penyaliban. 

"Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya 
dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas 
dan Maria Magdalena." 
(Yohanes 19:25)

Bunda Maria,  Sang Ibu yang tetap mengiringi anaknya berjalan memanggul salib yang berat setelah mengalami cambukan, cacian dan hinaan,
tentu hatinya remuk redam saat harus mengiringi jalan salib. 
dan dirinya tentu berduka cita saat itu
Namun Sang Ibu tetap setia sampai akhir.
Sang Ibu tetap berdiri dibawah salib Anaknya. 

Mengiringi Sang Guru adalah sebuah pilihan, terlebih mengiringiNya melalui perjalanan yang berkelok kelok menuju Kalvari. 
Ada yang pergi meninggalkan Tuhan saat jalan berkelok mulai dialami. 
Ada yang tetap setia,  
tetap bertahan dan tetap berdiri dibawah salib Sang Guru. 
Via Dolorasa juga menjadi sebuah perjalanan hidup kita semua. 
Didalam tugas tugas hidup kita, kita juga sedang berjalan menuju Kalvari, puncak kemuliaan Tuhan. 
Sang Guru telah menunjukkannya jalan tersebut dengan ketaatan penuh. 
Sang Bunda telah memberikan teladan kesetiaan hidup dengan melalui jalan ini.
 
Melalui jalan yang berkelok kelok, 
Akan ada perhentian perhentian dalam hidup ini yang kerap kali membuat kita harus memilih untuk tetap berjalan melalui jalannya Tuhan atau pergi meninggalkanNya.

Ada saat dimana kita harus memutuskan untuk tetap taat dan setia meski harus mengorbankan kesenangan dan ego diri.
Ada saat dimana kita harus memutuskan untuk tetap berdiri dibawah Salib Tuhan ketika kenyamanan dunia datang menggoda dan kekuatiran hidup mulai  mengusik. 
Ada saat dimana kita berhenti sejenak dan diri kita dibuai oleh keinginan serta nafsu diri yang membius dan memabukkan diri. 
Saat ini semua terjadi, 
keputusan yang kita ambil akan menentukan jalan hidup yang akan kita jalani, Menapaki jalan bersama Tuhan atau meninggalkan Tuhan.
Setidaknya saat semua ini terjadi,
kita dapat belajar dari Sang Bunda yang tetap setia berjalan bersama Yesus. 
Bunda Maria dapat memutuskan dalam hidupnya untuk tetap berdiri dibawah Salib Yesus.
Kiranya kita dapat memutuskan segala sesuatu dengan baik dan benar Agar dapat Melewati jalan berkelok kelok disepanjang hidup kita bersama dengan Tuhan. 
Kiranya kita dapat memohon kepada Tuhan dan Bunda Maria untuk dapat menjaga hidup kita tuk selalu setia ( klik disini )


Keputusan yang tepat adalah ketika kita tetap dapat berdiri dibawah salib Tuhan disetiap keputusan hidup kita. 
Fiat Lux.

Komentar