Salib Pengampunan

Salib pengampunan 
Lukas 11:47-54
Efesus 1:1-10

Belum lama, 
Kita diperlihatkan sebuah Salib dengan tangan Tuhan Yesus menjulur kebawah. 
Kita semua menyebutnya "Salib pengampunan".
Dibalik salib pengampunan ini terselip kisah seorang yang telah menerima pengampunan dari Tuhan namun ketika ia menjalani kehidupannya,  orang ini kembali jatuh kedalam dosa dan memohon pengampunan kembali,  demikian hal yg sama terulang kembali  namun Tuhan tetap menerima permohonan orang ini serta memberikan pengampunanNya. 
Dibalik salib ini ada makna pengampunan telah kita terima dan pengampunan yang Tuhan Yesus berikan sangatlah besar dan tak berbatas. 

dalam Lukas 11:47-54, 
Tuhan Yesus berkata kepada ahli taurat,
Dosa yang telah dilakukan oleh nenek moyang mereka pada saat itu menjadi dosa mereka juga karena mereka secara sadar atau tidak sadar membenarkan perbuatan perbuatan nenek moyang dengan cara membangun makam mereka.
dan para ahli taurat ini justru yang telah mengetahui hal ini, yang telah memegang kunci pengetahuan tidak mau menerima anugerah keselamatan yang diwartakan oleh Tuhan Yesus bahkan menjadi penghalang bagi orang lain juga. 

Setiap dari kita memiliki kecenderungan yang sama yakni jatuh lagi dan jatuh lagi kedalam dosa, 
Begitu mudahnya diri kita berbuat dosa dan serta terkontaminasi dengan dunia dan perlakuan orang lain hingga kita pun menjadi pendosa. 
Secara sadar atau tidak sadar kita telah melakukan hal hal yang sebenarnya mendatangkan dosa bagi diri kita masing masing. 
dan Syukur kepada Allah,  rahmat pengampunanNya telah diberikan bagi kita melalui Tuhan Yesus.

Misteri keselamatan ini yang diingatkan kembali oleh rasul Paulus.
Kita yang sejak semula diciptakan untuk menjadi anak anakNya menjadi terwujudkan oleh karena Karya penebusan Tuhan Yesus disalib bagi penghapusan dosa dosa kita dan menjadikan kita kudus dihadapan Allah. 
Kita yang telah berdosa tak mungkin menggapai surga tanpa karya penebusan Tuhan Yesus.
Rahmat dan anugerah keselamatan ini juga akan menuntun kita sampai pada kegenapan waktunya ketika kita mengalami kesatuan bersama Bapa didalam Tuhan Yesus. 

Inilah anugerah yang telah kita terima dan hendaknya menjadi semangat serta spiritualitas kita semua dalam menjalani hidup ini. 
untuk tetap berusaha hidup kudus dihadapan Tuhan. 
Kita mau menyadari keberdosaan kita dan hidup dalam pertobatan, didalam kasih dan anugerahNya. 

Setidak Ada 3 hal yang dapat kita renungkan bersama agar semangat dan spiritualitas kita tetap terjaga. 
1 Kondisi apakah yang membuat kita merasa paling dekat dengan Tuhan?
2. Kondisi apakah yang membuat kita menjadi jauh dengan Tuhan?
3. Kondisi apakah yang dapat menolong kita untuk kembali dekat dengan Tuhan?

Semoga kita dapat selalu memandang Dia yang tersalib bagi keselamatan kita didalam setiap perjalanan hidup kita. 

Fiat Lux

Komentar